Instalasi mini PLTBM 30616- installation of Biomass Power Plant

Pembangkit Listrik Biomassa- Biomass Power Plant ( PLTBM) 30616 terdiri 1 digester reaktor 3 m3, 1 unit pemurnian biogas ( metana purifier)   MP 12 135 ( PVC / stainless steel) , gas holder kapasitas 5, 3, m3 1 unit genset BG 1 KVA ( biogas generator listrik 1000 watt) , bakteri metanogen GP-7 untuk 1 bulan, instalasi peralatan ( kompresor udara, selang, katup, untuk menghidupkan kompor dan fasilitas generator) . Instalasi listrik melalui generator set ( genset) dilengkapi dengan serangkaian penyimpan daya ( 4 unit baterai 12 V / 40 Ah dengan kapasitas 1 KWH, 92) , maka sistem pengisian ( charger regulator) dan konversi untuk tenaga listrik dari baterai untuk saat ini ( 220 volt AC) melalui KW 1 inverter. Dengan kelengkapan, setiap keadaan hidup set generator ( ON) , selain menyediakan arus listrik untuk lampu dan alat juga sekaligus pengisian baterai dan, ketika off generator ( OFF) , PLTBM dapat terus memberikan daya listrik tanpa terputus. PLTBM 30.616 memerlukan bahan baku berupa limbah biomassa atau limbah organik 300 kg sampai 600 kg, atau 0, 6 ton / hari. Berbagai jenis limbah atau biomassa yang baik untuk pembangkit energi, tinggi terutama selulosa yang mengandung bahan, yang meliputi sampah dapur rumah tangga ( organik) , kotoran sapi kotoran, kotoran / septic tank, gulma kebun dan gulma seperti eceng gondok dan kiambang, limbah proses produksi, dan berbagai makanan, dan berbagai limbah dari tanaman dan hewan lainnya. Dalam kondisi material belum homogen, dapat ditambahkan mesin pencacah sampah organik ( thrasher MPO 500 HD) . Setiap hari, instalasi menghasilkan biomethan pada kemurnian> 80% metana ( CH4) 6 m3 yang memiliki kalori tinggi sebagai bahan untuk kompor setara dengan 2, 48 kg LPG, atau bahan bakar gas dapat memberikan bahan bakar 1 unit generator KVA ( 1000 watt) menyala 6 jam atau memiliki output daya 6 KWH ( kilo watt hour) . Selain menerima manfaat dari bahan bakar gas atau listrik di atas, PLTBM menghasilkan pupuk organik cair ( POC) sebanyak 300 liter / hari. Lumpur ini dapat dikategorikan sebagai pupuk organik dan dapat ditingkatkan dengan menambahkan dalamnya berbagai bakteri ( N2 pengikat, fosfat dan KCL pelarut) atau zat tumbuh, sehingga memiliki nilai tambah ( value added) sebagai pupuk hayati ( pupuk bio ) . Pada tujuan pengelolaan sampah, instalasi memberikan manfaat mengurangi biaya penanganan limbah ( opporunity cost) biaya pembuangan sampah ke TPA. Mini PLTBM 30.616 layak dilakukan oleh individu, koperasi dan manajemen perusahaan komersial ( pasar sayur, pusat perbelanjaan, hotel, perumahan blok, apartemen, usaha peternakan, perkebunan, UKM yang memproduksi limbah makanan dan kawasan komersial lainnya) atau pengelola kawasan sosial ( rumah sakit rumah , sekolah, sungai dan pengelola danau, atau pihak lain yang memiliki limbah dalam proses produksi atau masalah dengan limbah, serta, permasalahan dalam pengelolaan limbah. Pembangkit Listrik Biomassa ( PLTBM) efektif untuk menghubungkan ke ( hybrid) untuk sistem pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS) yang telah dibangun, namun kurangnya sumber daya karena intensitas daya matahari. Seperti diketahui, instalasi modul sel surya telah banyak didirikan, tetapi dalam kondisi curah hujan, mendung, berawan dan rendah penyinaran matahari, solar cells tidak mampu mengisi daya listrik kedalam baterai. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Cara pengoperasian instalasi PLT Biomassa ini sederhana, dapat dilakukan oleh operator tanpa pendidikan khusus, serta hanya memerlukan waktu singkat ( bagi instalasi mini pembangkitan biogas sumber biomassa kapasitas 3 m3 hingga 9 m3, hanya 1 jam kerja/ hari) . Siapkan bahan baku berupa material Biomassa yang telah dicacah dan dicampur air pada perbandingan 1 : 1 hingga berupa bubur ( slurry) kedalam inlet pemasukan ( intake chamber) . Secara otomatis, slurry di bagian dekat outlet dalam reaktor akan terdorong sebesar volume yang dimasukan. Pengertian material biomassa sebagai bahan baku pembangkitan energi PLT Biomassa ini merujuk pada semua material biologis ( hidup dan baru mati) meliputi antaranya sampah organik ( semua bahan sampah berasal dari makhluk hidup) , kemudian aneka jenis gulma perairan danau dan sungai ( eceng gondok, rumput laut, kiambang, ganggang dan alga) , gulma kebun ( alang2, rumput) sisa panen tanaman semusim ( jagung, jerami, kacang tanah, dan semua jenis tumbuhan) serta limbah individual manusia ( feces tinja) dari suatu MCK maupun septic tank komunal suatu komplek perumahan, apartemen dan kawasan bisnis lainnya. Aneka biomassa dan sampah organik tersebut diatas akan menghasilkan biogas, suatu sumber energi baru terbarukan ( renuwable energy) yang tersedia, tanpa harus melakukan program penanaman secara khusus, atau dapat diperoleh di hampir semua lokasi dan dengan biaya murah. Lumpur ( sludge) keluaran telah selesai terfermentasi biomassa dan sampah, tidak lagi mengandung biogas ( metana CH4, NH2, H2S, N2) sehingga tidak berbau busuk. Lumpur dengan kadar air tinggi ini mengandung nutrisi ( NPK dan mikro element) , senyawa, hormon dan nutrisi sekualitas pupuk organik cair sangat baik bagi penumbuhan plankton dan zooplankton di perairan maupun dijadikan pupuk bagi semua jenis tanaman. Lumpur dapat dikelola lebih lagi dengan diberi oksigen melalui aerasi ( pompa aerator) serta ditambahkan bakteri maupun hormon disesuaikan dengan target jenis tanaman yang akan dipupuk. Biogas yang terbentuk akan mengalir lewat slang outlet ke plastik penyimpan ( holder) , dan dapat digunakan bagi bahan bakar genset biogas maupun bahan bakar kompor gas. ( * )